Selasa, 29 November 2016

Memahami Makna "Bersama Kesulitan Ada Kemudahan"


Bingkai News - Sahabat, pernahkah Anda merasakan sebuah keadaan dimana berbagai cobaan datang silih berganti, berbagai musibah datang menerpa, berbagai kesulitan hidup menghimpit jiwa dan menyesakkan dada–dada kita. Pernahkah Anda merasakan sebuah keadaan, dimana berbagai upaya, berbagai sarana telah kita tempuh, berbagai ikhtiar dan doa telah kita jalankan, akan tetapi permasalahan itu tak kunjung selesai, hanya tinggal kepasrahan atas kehendak Allah, yang menyelimuti pikiran kita, pernahkah kita mengalaminya?

Dalam kesempatan kali ini kita akan Memahami Makna "Bersama Kesulitan Ada Kemudahan" dalam salah satu penggalan surat Al Insyiraah 5 – 6.

memahami dinamika hidup yang sering kita lalui dan kita jalani, roda-roda kehidupan pun akan terus berputar, keadaan akan selalu berubah, kadang di atas, kadang di bawah, begitu juga setiap orang pasti mengalami hal tersebut. Seperti sebuah sunnatullah, setelah lapar ada kenyang setelah haus ada kepuasan, setiap kegelapan akan terang benderang dan setiap kesulitan ada kemudahan. Wahai sahabat, janganlah bersedih, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sebagaimana firman Allah;

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6).

Rasulullah SAW pun pernah mengalami berbagai cobaan dalam hidupnya, penganiayaan, cacian, pemboikotan pun pernah beliau rasakan, tapi sungguh luar biasa ketabahan beliau dan keoptimisan beliau dalam menyikapi hal itu semua. Ibnu Jarir yang bersumber dari al-Hasan dalam buku Riwayat Turunnya ayat-ayat suci Al-Qur’an berkata, ketika ayat 5-6 surat al-insyirah turun, Rasulullah SAW bersabda;

“Bergembiralah kalian semua, karena akan datang bagi kalian kemudahan, kesukaran tidak akan mengalahkan dua kemudahan”.

Jadi sahabat dunia islam, sebagai seorang mukmin kita harus meyakini bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan, ayat di atas memberikan pelajaran bagi kita untuk tidak berputus asa, yakinlah apabila himpitan dan kesulitan itu telah mencapai puncaknya, maka insya Allah ia akan berakhir dan terlampaui dengan hadirnya kemudahan dan kelapangan.

Selalu berprasangka baiklah atas ketentuan Allah terhadap diri kita, karena itulah yang terbaik, janganlah merasa terhimpit sejengkal pun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun akan datang silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua.

Solusinya adalah Sabar …
Sabar menanti adanya kelapangan adalah solusi paling ampuh dalam menghadapi masalah, bukan dengan mengeluh dan berkeluh kesah. Imam Syafi’i pernah berkata dalam bait syair,

Bersabarlah yang baik, maka niscaya kelapangan itu begitu dekat.

Barangsiapa yang mendekatkan diri pada Allah untuk lepas dari kesulitan, maka ia pasti akan selamat.

Barangsiapa yang begitu yakin dengan Allah, maka ia pasti tidak merasakan penderitaan.

Barangsiapa yang selalu berharap pada-Nya, maka Allah pasti akan memberi pertolongan. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 598). Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar